| SHIMI |

Memaparkan catatan dengan label Erti Kesyukuran. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Erti Kesyukuran. Papar semua catatan

Rabu, 31 Julai 2013

WWJM : Salute


Military : Duty and Honour



SHIMI
~ Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan ~
~ Yang baik itu datang dari Allah, yang buruk itu dari kelemahan saya sendiri ~

Rabu, 24 Julai 2013

WWJM : Hope of a servant...



Hope and Prayer




SHIMI
~ Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan ~
~ Yang baik itu datang dari Allah, yang buruk itu dari kelemahan saya sendiri ~

Sabtu, 13 Julai 2013

Tarbiyah Ramadhan : Antara Siyam dan Qiyam


Ramadhan datang lagi untuk sekian kalinya dalam hidup ini. Ramadhan kali ke-26 semenjak usia mencapai akhil baligh. Ramadhan yang penuh kesyukuran dan kerahmatan dari Allah...



Minority Islamic Teaching Class



Dengan usia yang diberikan oleh Allah, aku berkesempatan menempuh suasana Ramadhan di pelbagai negara di atas muka bumi Allah ini. Pengalaman waktu berpuasa yang panjang, berada dikelompok minoriti, kesukaran mencari sumber makanan yang halal dan memahami erti kelaparan menjadi nostalgia ibadah Ramadhan dalam hidup ini. Semua itu banyak menyajikan suasana Ramadhan yang berlainan tetapi kebanyakannya mempunyai sumber dan limpahan makanan yang mewah.

Namum peluang berada di bumi Afrika yang mana masyarakat Islamnya adalah minoriti dan masyarakat umumnya dibelenggu kemiskinan dan kelaparan membuatkan persepsi Ramadhan aku berubah. Aku belajar memahami maksud menahan lapar dan pengertian kelaparan di sebalik kemewahan makanan berbuka yang pernah aku rasai.

Aku mengerti betapa nikmatnya dapat berbuka dengan sebiji kurma atau dengan segelas teh manis dikala berada dikalangan masyarakat yang dapat menjamah sekeping roti dalam sehari merupakan satu perkara yang mewah dan amat bertuah. Menelusuri saudara sesama Islam yang jauh dihimpit kemiskinan dan kisah yang penuh duka, berpeluang menjamah nasi dalam sehari merupakan nikmat yang tidak terhingga dalam hidup. Apatah lagi untuk merasa lauk yang lebih mewah seperti ayam atau daging, itu pun sekiranya ada dermawan yang sudi mengorbankan kambing untuk santapan setahun sekali berpeluang merasainya. Menitis air mata mendengar kisah dan melihat kehidupan mereka. 

Keperitan hidup tidak meleraikan taqwa dari jiwa mereka, Siyam (puasa) dan Qiyam (ibadah fardhu dan sunat) tetap ditunaikan. Walaupun hakikatnya, di bulan biasa sekalipun mereka berada di dalam keadaan lapar. Betapa kerdilnya iman dalam diri ini jika dibandingkan mereka yang menempuh pelbagai halangan.

Ramadhan selepas pengalaman itu hinggalah ke kali ini, aku tetap mengenang kisah mereka dan menginsafinya. Tiada lagi makan-makan yang mewah, hanya cukup sekadar juadah yang biasa-biasa seperti hari biasa (walaupun bagi mereka apa yang aku nikmati ini sungguh luar biasa nikmatnya).

Ramadhan bukan bererti bulan menikmati segala macam nikmat bagi memenuhi nafsu berbuka. Ia sepatutnya menginsafi mereka yang menjalani kehidupan dengan kelaparan dan hanya merasai nikmat makanan dengan peluang paling minima. Semoga Allah terus memelihara jiwaku ini serta jiwa keturunanku agar terus menginsafi hakikat dan pengertian Ramadhan. 

Ya Allah! Jadikanlah nafsu diriku yang ada untuk berlumba-lumba atau meluap-luap bagi mengejar dan menjamah janji-janji Mu di atas keberkatan dan kerahmatan yang Di-Kau turunkan disepanjang Ramadhan. Nafsu untuk beribadah dan nafsu untuk mengejar keberkatan-Mu.

Jadikanlah Ramadhan ini untuk mendidik jiwa bukan memupuk nafsu sia-sia sebagaimana perintah-Nya,

Wahai orang-orang yang beriman! Kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang yang dahulu daripada kamu, supaya kamu bertaqwa.
Al-Baqarah : 183

Ya Allah! aku mahu jadi insan yang lebih baik dari sebelumnya dan Ramadhan kali ini menjadi permulaan yang baik untuk Ramadhan seterusnya....



SHIMI
~ Bacalah, dan Tuhanmu Yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan ~
~ Yang baik itu datang dari Allah, yang buruk itu dari kelemahan saya sendiri ~

Ahad, 10 Mac 2013

Suka dan Menyukai


Children Day Out at DR Congo


"Jika kita tidak dapat apa yang kita suka,
sukailah apa yang kita dapat"

Sedikit kata-kata, pendek dan ringkas tapi apa terkesan dijiwa.


Dan (tiap-tiap) makhluk yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, iaitu ketetapan (ajal) yang tertentu masanya (yang telah ditetapkan oleh Allah). Dan (dengan yang demikian) sesiapa yang menghendaki balasan dunia, kami berikan bahagiannya dari balasan dunia itu, dan sesiapa yang menghendaki balasan akhirat, kami berikan bahagiannya dari balasan akhirat itu; dan Kami pula akan beri balasan pahala kepada orang-orang yang bersyukur.
Surah Ali-Imran : 145



~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
SHIMI
~ Yang baik itu datang dari Allah, yang buruk itu dari kelemahan saya sendiri ~


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...